Posted on November 09, 2013 by zenal mutaqin
Siapapun
pasti telah mengenal makhluk yang satu ini, bahkan mungkin termasuk
dalam salah satu makhluk yang harus diwaspadai keberadaannya. Tapi
tahukah anda bahwa nyamuk ternyata memiliki banyak kelebihan-kelebihan yang akan membuat kita takjub apabila mengenalnya lebih dekat?
Selama
ini kita pasti tahu bahwa nyamuk menghisap darah dari makhluk yang
dihinggapinya. Dan sebagian besar dari kita pasti percaya bahwa nyamuk
hidup bergantung dari darah sebagai makanan pokoknya. Tapi kenyataannya,
nyamuk hidup dari sari bunga. Nyamuk menghisap madu dan jus buah
sebagai makanan pokoknya. Lalu mengapa nyamuk mengisap darah?
<!–[if
gte vml 1]> <![endif]–><!–[if
!vml]–><!–[endif]–>Tidak semua nyamuk menghisap darah. Nyamuk
jantan sama sekali tidak pernah menghisap darah. Hal ini terjadi karena
nyamuk jantan memiliki bentuk mulut yang tidak sesuai apabila digunakan
untuk menghisap darah. Berbeda dengan nyamuk jantan, nyamuk betina
memiliki bagian mulut yang membentuk proboscis panjang. Proboscis
panjang inilah yang dapat digunakan untuk menembus kulit mamalia. Nyamuk
betina menghisap darah untuk kebutuhan telur-telur yang dikandungnya.
Telur-telur nyamuk mendapatkan asupan protein langsung berasal dari
darah yang dihisap oleh nyamuk betina. Bagi nyamuk betina, darah adalah
satu-satunya sumber protein untuk keperluan telur-telurnya.
Teknik
nyamuk betina menghisap darah cukup rumit sehingga membuat manusia yang
mengetahui dan mempelajarinya merasa takjub. Teknik nyamuk menghisap di
awali dengan hinggapnya nyamuk di sasaran. Kemudian dengan bibir kecil
disungutnya, ia memilih titik yang cocok untuk di hinggapi. Jarum dari
seekor nyamuk mirip dengan alat suntik dan dilindungi oleh suatu pelapis
khusus. Selama menghisap darah, jarum ini dikeluarkan dari pelapisnya.
Banyak orang mengira bahwa nyamuk menusuk kulit dengan menyusupkan jarum
langsung ke kulit yang dihinggapinya, padahal sesungguhnya nyamuk
menggunakan cara lain yang benar-benar berbeda dari yang kita kira
sebelumnya. Ia menggerakkan rahang bawahnya maju mundur seperti gergaji
dan dengan bantuan rahang bawahnya nyamuk memotong kulit dari yang
dihinggapinya. Ia menyusupkan jarumnya dari luka ini dan ketika jarum
mencapai pembuluh darah ia mulai menghisap darah
Manusia
memiliki sistem pertahanan yang baik terhadap luka di dalam tubuhnya.
Ketika terluka, sel darah putih akan berfungsi menggumpalkan dan
menghentikan aliran darah yang keluar dari luka.Sistem pertahanan ini
sangat bermanfaat bagi manusia, namun tidak demikian dengan nyamuk Hal
ini akan menyulitkan nyamuk untuk menghisap darah, karena setiap darah
yang terhisap ke sungut nyamuk akan mengeras dan kemudian menggumpal di
dalam sungutnya. Apabila hal ini terus berlangsung maka nyamuk tidak
akan dapat memanfaatkan darah untuk mencukupi kebutuhan telur-telur yang
ada dalam perut induk nyamuk terhadap asupan protein bagi
telur-telurnya. Untuk mengatasi hal tersebut, nyamuk dilengkapi oleh
suatu cairan yang unik di dalam tubuhnya. Sebelum menghisap darah,
nyamuk mengeluarkan cairan unik tersebut ke dalam pembuluh darah orang
yang dihinggapinya. Dengan cara ini, darah yang berada di daerah ini
tidak akan menggumpal sehingga nyamuk dapat menghisapnya. Selain untuk
mencegah penggumpalan darah, cairan unik ini juga berfungsi sebagai obat
bius yang membuat daerah sekitar yang telah digigit menjadi mati rasa.
Hal inilah yang membuat kita tidak menyadari ketika sedang digigit oleh
nyamuk. Setelah kita digigit oleh nyamuk kita akan merasa sedikit gatal
dan sedikit bengkak. Efek yang kita rasakan iini disebabkan oleh cairan
unik yang telah dimasukan oleh nyamuk ke dalam pembuluh darah tersebut.
Kelebihan-kelebihan
yang dimiliki oleh nyamuk tidak hanya seputar cara nyamuk menghisap
darah. Nyamuk memiliki kisah hidup yang mengagumkan semenjak masih
berupa telur hingga ia menjadi dewasa. Dalam hidupnya nyamuk melalui
empat tahapan yang jelas yaitu telur, larva (maggot), pupa,dan dewasa.
Kisah hidup nyamuk diawali saat induk nyamuk meninggalkan telur-telurnya
di permukaan kolam atau di atas daun-daun basah. Namun ia tidak
meninggalkan telur-telur tersebut secara sembarangan. Ia <!–[if gte
vml 1menyusun telur-telurnya dengan rapi dan saling bersisian.
Telur-telur tersebut tersusun menyerupai bentuk sebuah rakit. Bentuk ini
bertujuan untuk mencegahnya tenggelam karena bentuk suatu telur nyamuk
itu sendiri akan sangat mudah tenggelam seketika saat ditinggalkan oleh
induk nyamuk apabila dibiarkan terpisah satu sama lainnya.
Setelah
terapung di atas permukaan air, segera telur-telur yang awalnya
berwarna putih berubah menjadi gelap. Warna ini terbentuk agar dapat
mengelabui serangga, burung dan ancaman lain yang akan membahayakan
telur-telur nyamuk.
<!--[if gte vml 1]> <![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–> Makhluk-makhluk kecil di dalam telur segera berubah menjadi “maggot” ( larva). Dalam bahasa sehari-hari maggot sering juga dikenal dengan jentik-jentik. Maggot-magot
ini tinggal di air dengan kepala di bawah. Lalu bagaimana cara
maggot-magot ini bernafas ketika kepala mereka berada di bawah air?
Maggot-magot ini memiliki sebuah anggota badan yang memungkinkan mereka
bernafas walaupun kepalanya berada di bawah air. Anggota badan ini
menyerupai snorkel yang digunakan penyelam di dalam air.
Bentuknya seperti pipa dan bagian atasnya berada di luar air. Udara yang
masuk ke dalam pipa memungkinkan nyamuk kecil di bawah air ini
bernapas.
Namun
ada sebuah masalah penting. Walaupun pipa ini berada di atas permukaan
air, riak paling kecil sekalipun dapat menyebabkan air masuk dan nyamuk
kecil tenggelam. Tetapi ini tidak terjadi. Ada zat lengket di ujung pipa
yang mencegah masuknya air sehigga nyamuk kecil tetap dapat bertahan
hidup.
Beberapa
saat kemudian maggot berubah menjadi pupa. Pada keadaan pupa ini,
nyamuk-nyamuk kecil biasanya akan seaktif maggot ( larva ) tetapi
bernapas dengan cara yang berbeda dengan keadaan saat
menjadi maggot. Pada keaadaan pupa, nyamuk kecil bernapas melalui tanduk
thorakis (thoracic) yang terdapat pada gelung thorakis.
Massa
hidup nyamuk pada keaadaan telur, larva (maggot), dan pupa biasanya
bergantung pada suhu dan jenis nyamuknya. Biasanya jenis Culex tarsalis melalui ketiga tahapan ini selama empat belas hari pada suhu 200C dan sepuluh hari pada suhu 250C. Beberapa jenis nyamuk memiliki rentang waktu menempuh ketiga tahapan ini antara empat sampai tiga puluh hari.
Saat
nyamuk berada dalam keaadan larva ( jentik-jentik ), nyamuk hidup
dengan memakan mikroorganisme. Tetapi ada beberapa jenis larva yang
memakan jentik-jentik dari hewan lain.
Setelah
melewati tahap pupa, nyamuk kecil akan berubah menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk dewasa akan memiliki dua sayap yang bersisik (scaled wings),
tubuh yang langsing, dan kaki yang panjang. Tiap nyamuk memiliki kaki
yang ukurannya berbeda-beda tetapi biasanya tidak lebih dari lima belas
mili meter.
Nyamuk dewasa memiliki mata yang mengagumkan.
Sistem penglihatan nyamuk sangat berbeda dengan sistem penglihatan
manusia. Nyamuk dapat melihat dalam kegelapan. Hal ini disebabkan karena
sistem penglihatan nyamuk tidak bergantung dari cahaya. Sistem
penglihatan nyamuk bergantung dari panas yang dirasakannya. Setiap panas
yang dirasakan nyamuk dari benda lain akan menghasilkan intensitas yang
berbeda yang mengakibatkan nyamuk mampu mengetahui keberadaan pembuluh
darah dari manusia atau makhluk lain sebelum menghisap darah.